Oleh: Memet Adi Arisyanto, S.Pd.

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah suatu proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk mendapatkan kemampuan pada siswa dalam fisik, mental, dan kesehatan. Penyelenggaraan pendidikan jasmani bekerja sama terhadap pengembangan potensi siswa melalui keterampilan dan memberikan pengalaman yang nyata terhadap siswa sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja dari keterampilan yang dimiliki. Proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada umumnya dijelaskan dalam bentuk permainan dan olahraga. Materi serta isi pembelajaran diberikan secara bertahap agar terwujudnya proses pembelajaran yang baik. Pendidikan jasmani materinya tidak hanya teori saja. Namun, praktik secara langsung. Salah satu materi Pendidikan jasmani yaitu bermain bola voli.
Menurut PBVSI atau persatuan bola voli seluruh Indonesia, bola voli merupakan sebuah olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang dipisahkan oleh sebuah net. Bola voli adalah sebuah permainan yang dilakukan diatas lapangan persegi empat dengan lebar 900 cm dan panjang lapangan 1800 cm, dibatasi dengan garis selebar 5 cm. Ditengah-tengah dipasang jaring/ jala dengan lebar 900 cm, yang terbentang kuat dan mendaki pada ketinggian 244 cm untuk laki-laki dan 224 cm untuk perempuan. Jumlah pemain dalam permainan bola voli ada 6 pemain, tiga dibelakang dan 3 didepan. Keliling bola 65-67 cm dan beratnya 260-280 gram. Tekanan bola harus 0,30-0,325 kg/cm2”. Sedangkan menurut induk organisasi bala voli dunia (FIVB, 2020) tujuan dari olahraga bola voli adalah mengirim bola melewati atas net menuju lapangan lawan kemudian mencegah lawan melakukan hal yang sama. Sebuah tim mendapat tiga kali kesempatan perkenaan untuk memainkan bola (ditambah dengan perkenan blok).
Tidak mudah untuk menguasai olahraga yang termasuk permainan bola besar. Teknik dasar dalam permainan bola voli yang perlu dikuasai adalah servis, passing, smash, dan blok. Servis adalah pukulan awal yang dilakukan untuk memulai sebuah pertandingan, servis juga bisa menjadi sebuah serangan awal. Ada 4 teknik dalam melakukan smash yaitu: Underhand Service, Underhand Floating Service, Overhead Service, Floating Overhead Service. Passing merupakan gerakan yang dilakukan untuk memberikan umpan kepada teman satu tim, passing yang baik juga bisa digunakan sebagai senjata dalam pertahanan saat menerima smash. Passing terdiri dari: Passing atas, passing bawah, membendung atau blok. Blok dilakukan untuk membendung smash yang dilakukan lawan. Blok dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (kekiri dan kekanan saat tangan melakukan blok) atau tangan pasif, maksudnya pemain juga bisa menjulurkan tangan ke atas dengan tidak melakukan gerakkan. Blok bisa dilakukan dengan satu, dua, atau tiga orang pemain sekaligus. Smash merupakan rangkaian gerakan akhir dalam bola voli berupa pukulan serangan yang menghujam daerah lapangan lawan dengan keras.
Bermain bola voli juga dapat diajarkan dengan model tutor sebaya. Tutor sebaya merupakan model pembelajaran dengan melibatkan peserta didik yang lebih unggul. Model ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dengan sesama dari mereka, sedangkan guru disini sifatnya sebagai pendorong dari belakang. Peserta didik kita pilah-pilah sesuai dengan kemampuan personal mereka. Satu kelas dapat kita bagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok memilih salah satu teman sebagai ketua kelompok. Tentu saja mereka yang memiliki bakat lebih dalam permainan bola voli. Nantinya ketua kelompok itulah yang akan membimbing teman mereka dalam permainan bola voli. Guru disini hanya berperan sebagai fasilitator saja sembari memberikan arahan apabila tutor sebaya melakukan kesalahan dalam memberikan pemahaman ke teman mereka. Dari model tutor sebaya ini diharapkan siswa akan leluasa dan tidak merasa takut saat berlatih bola voli. Selain itu, melalui model pembelajaran tutor sebaya tersebut kita memanfaatkan mereka (peserta didik yang menonjol) untuk mendampingi teman sebayanya. Model ini dipercaya sangat efektif khususnya bagi kelas yang memiliki beberapa peserta didik yang menonjol atua lebih unggul dari peserta didik yang lainnya.