Oleh: Resha Wahyu Adi, S.Pd.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari musik. Meskipun hanya sekadar penikmat saja tanpa memainkan alat musik. Kehadiran musik dapat mengubah dunia yang sunyi menjadi sedikit berwarna. Bayangkan saja apabila dunia ini tidak ada musik? Musik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi-bunyi itu). Tak dapat dipungkiri bahwa musik memiliki sejuta manfaat, seperti halnya: dapat meningkatkan suasana hati, mengatasi gangguan tidur, mengatasi stress bahkan musik dapat dijadikan sebagai terapi kesehatan, dan masih banyak lagi manfaatnya. Terapi musik yang dilakukan seseorang berbeda-beda, mulai dari mendengarkan musik, bernyanyi, menari, hingga menciptakan musik itu sendiri. Musik yang digunakan dalam terapi disarankan merupakan musik yang lembut dan teratur seperti instrumentalia dan musik klasik (Dillman Carpentier & Potter, 2007).
Stress sendiri memiliki arti reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Berdasarkan data Kemenkes sepanjang tahun 2020, sebanyak 18.373 jiwa mengalami gangguan kecemasan. Lebih dari 23 ribu mengalami depresi dan sekitar 1.193 jiwa melakukan percobaan bunuh diri,” kata Dr. Juzi Delianna, M.Epid, Subkoordinator Substansi Masalah Kesehatan Jiwa Kemenkes, dikutip dari Antara.com. Itu berarti masih banyak masyarakat yang sulit untuk mengatasi stress yang menyerang pada diri mereka. Permasalahan stress yang dialami bisa diminimalisir dengan menggunakan terapi musik. Mendengarkan maupun memainkan alat musik yang disukai, bisa mengubah suasana hati menjadi bahagia. Terapi musik sangat membantu seseorang yang kesulitan mengekspresikan diri lewat kata-kata.
Ada berbagai macam alat musik yang dapat kita mainkan, salah satunya adalah kalimba. Kalimba sendiri merupakan alat musik perkusi tradisional dari Afrika yaitu daerah Zimbabwe yang terbuat dari kayu dan tuts yang terbuat dari logam.
Cara memainkan alat musik ini sendiri sangat mudah, hampir mirip seperti memainkan kecapi dengan menekan tuts sesuai dengan irama nada kunci lagu yang dimainkan akan terdengar irama merdu dari alat musik kayu tersebut. Resonantor dari lubang buluh kayu inilah yang memperkuat suara yang nampak dari tuts. Dengan sesuaikan posisi lempengan yang ada, maka kami mampu menghasilkan variasi suara yang lebih tinggi ataupun rendah. Semakin dekat lempengan logam dengan lubang buluh kayunya, maka suara yang dihasilkan bakal semakin rendah. Kalau lempengan kayu semakin jauhi logam maka suara yang dihasilkan bakal semakin tinggi. Biasanya alat musik ini dituning di nada dasar C Mayor atau G Mayor. Alat musik kalimba sendiri bermacam-macam jumlah tuts, ada yang 8 tuts ada yang 17 tuts. Alat musik dari Afrika ini dapat ditemukan di berbagai macam marketplace dengan harga yang terjangkau. Kalimba seperti halnya piano modern namun hanya saja dimainkan dengan jari-jari tangan untuk menghasilkan nada.
Suara yang dihasilkan sangat lembut dapat juga mengiringi berbagai macam lagu. Jika anda kesulitan memainkan kalimba, anda bisa mendengarkan berbagai macam lagu yang telah dicover menggunakan iringan alat musik ini di platform youtube. Mendengarkan musik telah ditunjukkan untuk meningkatkan emosional dan kognitif yang berfungsi pada individu yang sehat maupun yang memiliki berbagai keluhan klinis. Melalui Kalimba diharapkan dapat meminimalisir stress yang menyerang pada diri kita.