Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Dampak Covid-19

Tampilan PJJ Video Conference dengan OFFICE TEAMS
Tampilan PJJ Video Conference dengan OFFICE TEAMS

Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya.  Sampai  1 April 2020, UNESCO mencatat setidaknya  1,5 milyar anak usia sekolah yang terdamapk Covid 19 di 188 negara termasuk 60 jutaan diantaranya ada di negara kita.

Efek dari munculnya virus Corona yang terjadi saat ini sangat berdampak pada lumpuhnya segala lini kehidupan, tak terkecuali juga dengan pendidikan. Efeknya, pembelajaran yang biasanya dilakukan di dalam kelas harus ditiadakan dan berganti dengan pembelajaran jarak jauh / moda daring.

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat pendidik dan siswa kaget termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam rumah. Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari pandemi Covid-19, membuat kaget hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional.

Awal semester genap tahun ajaran 2019/2020 menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi semua praktisi pendidikan mulai dari atas sampai bawah dimana semua pembelajaran harus beralih dari moda tatap muka di kelas, berganti dengan moda belajar tanpa pertemuan tatap muka langsung alias pembelajaran jarak jauh atau yang lebih akrab disebut dengan PJJ. Banyak kendala yang dihadapi semua pelaku pendidikan baik itu dari guru maupun dari siswa. Hal ini menjadikan semua pihak harus berpikir keras, agar keadaan ini tak lantas menghentikan proses belajar mengajar dan pembelajaran. Artinya, apapun keadaannnya sekolah dan belajar tetap harus berjalan.

Untuk mencegah berhentinya proses transfer ilmu, maka pembelajaran model jarak jauh diterapkan, yakni pembelajaran antara guru dengan para siswa yang tidak berada pada ruang / tempat yang sama. Artinya, siswa maupun guru selama proses pembejaran berlangsung ini bisa berada di rumah masing-masing. Namun, dikarenakan ini menjadi hal yang baru bagi beberapa orang, maka dalam penerapannya banyak ditemukan kendala. Di SMAN 1 Gubug sendiri, selama ini pembelajaran jarak jauh tetap berjalan, tentunya dengan segala kendala yang masih dialami, mulai dari materi, sarana cara proses transfer materi/ilmu, dan kehadiran para siswa. Media aplikasi percakapan Whatsapp menjadi alternatif pilihan yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran, sedangkan untuk evaluasi/ujian digunakanlah aplikasi Schology. Namun, pengunaan aplikasi-aplikasi media ini masih jauh dari yang diharapkan sehingga perlu dievaluasi lebih lanjut tentang keefektifannya.

Dalam praktiknya, pembelajaran daring / jarak jauh selama satu semester ini terkendala dengan berbagai hal, diantaranya Guru dan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran jarak jauh. Guru memerlukan media aplikasi belajar online yang bisa memantau kehadiran dan keaktifan siswa sebagai media untuk proses pembelajaran, tatap muka secara online, presesntasi, penugasan, maupun penilaian.Kemudian para guru masih mengalami kesulitan saat harus menggunakan berbagai media sebagai tempat belajar dengan siswa. Melihat perjalanan pembelajaran selama satu semester terakhir dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan Whatsapp dan Schology belum terlalu efektif untuk pertemuan tatap muka secara daring/online karena jumlah peserta di Whatsapp masih dibatasi sedangkan di Schology malah tidak menyediakan percakapan antar muka. Selain itu, materi yang diunggah di media Whatsapp seringkali tenggelam dengan berbagai chat diskusi maupun presensi dan juga materi pembelajaran di media Whatsapp mengharuskan siswa mengunduh dan membuat kapasitas gawai para siswa menjadi penuh.

Oleh sebab itu, guru dan siswa memerlukan wadah tersendiri sebagai media belajar yang bisa diakses bersama, yang ringan diakses, dan memuat pemakaian data yang tidak terlalu mahal.

Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran jarak jauh, SMAN 1 Gubug melakukan berbagai upaya, demi mengakomodir bagaimana pembelajaran jarak jauh itu bisa mudah dan sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran.

SMAN 1 Gubug bekerja sama dengan pihak MICROSOFT Indonesia dan PGRI memberikan pelatihan kepada beberapa guru tanggal 5 – 10 Juli 2020 tentang Penggunaan Media OFFICE 365 Dalam Pembelajaran” dengan pak Jasmoyo, S.Pd. sebagai pemateri sekaligus pembimbing pelatihan. Selanjutnya, para guru yang telah mengikuti pelatihan kemudian menularkan ilmunya kepada rekan sejawat di lingkup SMAN 1 Gubug sehingga semua guru tanpa terkecuali mampu menguasai dan menggunakan Media OFFICE 365. Seluruh siswa dan guru dibuatkan akun pribadi masing-masing di OFFICE 365.

Sebelum memulai penggunaan aplikasi ini, para siswa diberi pembekalan dan pengenalan dengan media OFFICE 365, untuk kelas X melalui kegiatan Orientasi secara online, kelas XI dan XII melalui wali kelas masing-masing.

Dalam pelaksanaannya, Guru bisa memanfaatkan fitur-fitur aplikasi lain yang terdapat di MICROSOFT OFFICE TEAMS seperti MICROSOFT OFFICE SWAY, POWER POINT, dan lainnya sebagai media pembelajaran. Setiap guru membuat kelasnya masing-masing di MICROSOFT OFFICE TEAMS dan siswa masuk / bergabung setelah guru mengirimkan link tautan bergabung. Kegiatan pembelajaran baik tatap muka jarak jauh / video conference, presensi, pengiriman materi, penugasan, dan penilaian semuanya dilakukan melalui media MICROSOFT OFFICE TEAMS.

Seluruh civitas SMAN 1 Gubug wajib menginstall produk aplikasi OFFICE 365 yakni, MICROSOFT OFFICE TEAMS. Guru membagikan materi baik berupa dokumen, presentasi, ataupun video di dalam MICROSOFT OFFICE TEAMS yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa harus mengunduh sehingga tidak membuat kapasitas memori perangkat gawai siswa tidak penuh. Guru memanfaatkan MICROSOFT OFFICE FORM untuk membuat penugasan / evaluasi / penilaian. Guru mengoreksi dan memberikan masukan atau feedback terhadap hasil kerja siswa melalui rubrik penugasan di MICROSOFT OFFICE TEAMS. Hasil nilai siswa langsung muncul dan ditampilkan di MICROSOFT OFFICE TEAMS untuk bisa dilihat guru dan siswa yang bersangkutan.

Dalam kurun waktu pembelajaran, guru dan pihak sekolah bisa memantau keaktifan dan kehadiran siswa sesuai jadwal pelajaran. Bagi siswa yang jarang hadir pada setiap pertemuan pembelajaran maka akan dihubungi dan diberi bimbingan serta pengarahan secara bertingkat berdasar tingkat ke-alpha-an siswa, bimbingan dan pembinaan dimulai dari wali kelas, guru BK, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Aplikasi percakapan Whatsapp tetap digunakan, fungsinya sebagai sarana untuk berkomunukasi-berinteraksi, baik secara grup maupun pribadi.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi.

Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan demi keberlangsungan dunia pendidikan. SMAN 1 Gubug terus berupaya berjalan sesuai dengan jalur dan poros pendidikan dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Pandemi Covid-19 memang menjadi efek kejut bagi kita semua. Dunia seolah melambat dan bahkan terhenti sejenak. Negara-negara besar dan modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat, mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia mendapatkan banyak tantangan dari Covid-19 ini, yang membuat kita semua harus bersama-sama saling menjaga. Kelima isu penting diatas akan menjadi penentu seberapa cepat kita akan mampu meratakan kurva kecemasan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan kita semua. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan platform aplikasi belajar ini akan selalu dievaluasi setiap bulannya sehingga jika ditemukan kendala-kendala yang terjadi untuk bisa lekas ditemukan solusinya demi keberlangsungan dan tujuan bersama yaitu pendidikan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *