Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi profesional. Belajar pada usia anak lebih efektif dilakukan dengan cara bermain.
Bermain adalah suatu kegiatan yang serius tetapi mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain, berbagai pekerjaannya terwujud. Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Melalui bermain dan berbagai permainan yang menyenangkan, peserta didik dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spritual dalam sebuah pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informas.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Beberapa media yang popular digunakan salah satunya adalah media permainan dengan menggunakan bahan dasar kartu (game card). Salah satu media permainan kartu untuk pembelajaran adalah kartu domino. Domino adalah semacam permainan kartu generic dengan bulatan bewarna sebagai ciri khasnya. Aturan permainan Domino ini yaitu melibatkan siswa untuk berpikir dan menjawab pertanyaan yang diajukan dari kartu Domino. Pertanyaan diberikan kepada pasangan kartu lawan yang sudah didesain saling berkaitan. Permainan kartu Domino ini mengacu pada ketepatan dan kecepatan pemain dan kelompok dalam menyelesaikan permainan. Media pembelajaran berupa kartu domino ini memiliki sifat yang mengaplikasikan kegiatan belajar mengajar sambil bermain sehingga siswa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran yang berlangsung.
Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan karena Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi yang menjadi bahasa pengantar di dunia pendidikan. Selain itu, Bahasa Indonesia juga sebagai salah satu mata pelajaran wajib pada setiap jenjang pendidikan. Untuk mewujudkan pengajaran Bahasa Indonesia, pemerintah mengupayakannya kepada peserta didik melalui lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi (Badudu, 1995). Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting di sekolah, bukan karena Bahasa Indonesia adalah salah satu alat komunikasi yang terpenting dalam masyarakat, melainkan karena penguasaan Bahasa Indonesia yang baik sangat membantu siswa untuk dapat memahami mata pelajaran lainnya.
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan membantu siswa memahami materi yang disampaikan guru. Dalam proses pembelajaran siswa terkadang merasa jenuh dan merasa tertekan karena harus terkonsentrasi dengan membaca buku saja. Siswa belajar dengan membuka dan menutup buku kemudian mendengarkan penjelasan guru. Siswa menulis apa yang ditulis guru di papan. Dalam situasi seperti ini akan ada siswa yang mencari alasan agar bisa keluar dari kelas, karena mereka merasa jenuh. Situasi seperti ini berdampak pada tidak berhasilnya tujuan pembelajaran.
Upaya agar siswa termotivasi saat belajar dan menjadi aktif dalam pembelajaran diadakan pembelajaran yang inovatif yaitu dengan implementasi kartu soal dalam permainan domino. Dengan demikian kartu soal dalam permainan domino akan menumbuhkan motivasi, gairah belajar dan minat belajar siswa. Secara umum permainan kartu Domino memiliki kelebihan, yaitu 1) menarik, menyenangkan, dan memiliki unsur kompetitif untuk dilakukan agar siswa melakukan yang terbaik, 2) siswa berpartisipasia aktif untuk belajar, 3) bersifat luwes dan mencegah siswa merasa jenuh dalam
pembelajaran, 4) membantu siswa yang pemalu untuk lebih terbuka dan menuntut semua orang untuk terlibat. Adapun kekurangan dan kelemahan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media permainan kartu Domino yaitu, adanya konrol guru yang lebih optimal, sulit untuk dilakukan pengawasan dalam kelas yang lebih besar (jumlah siswa yang lebih banyak), membutuhkan keterampilan untuk mengendalikan kelas yang ramai (gaduh), membutuhkan waktu yang banyak dalam satu pertemuan. Hal yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perencanaan yang matang untuk mengatur waktu yang akan digunakan dalam pembelajaran, membuat kontrak belajar, menjelaskan peraturan-peraturan permainan secara jelas dan menyeluruh, serta memberikan punishment dan reward kepada siswa.